Entah ini blog keberapa, sudah beberapa kali buat blog dan ujung-ujungnya dihapus. Dulu niatannya buat blog untuk keren-kerenan, sok-ide, dan kepengen famous. Realitanya malah berbanding terbalik, nasib blognya selalu cuma jadi ‘another-useless-blog-you-found-online’, tapi mudah-mudahan yang ini nggak, Amin.
Pernah dulu sok-ide buat blog tentang graffiti dan mural di Makassar, karena
jaman SMA pengen banget jadi bomber (sebutan buat pembuat graffiti dan mural)
tapi diurungkan karena harga cat semprot kalengan cukup mahal buat kantong anak SMA, jadi
agar bisa dekat dengan dunia graffiti dan mural, I write a blog about it, soal
stylenya, siapa bombernya, dan lokasinya. Setelah sekitar 5-6 post, blognya
saya hapus alasannya MALAS dan butuh duit juga buat ngeblog di warnet, mending
ke rental PS main harvest moon.
Sempat juga buat blog fotografi,
waktu lagi semangat-semangatnya motret sana-sini, maklum kamera baru. Ngerasa kalo
cuma ngepost foto-foto di facebook itu kurang greget, akhirnya sok-ide (lagi) bikin blog. Yang ini cukup lama, tapi karena atensi buat fotografer newbie ini
di blog tidak sebanyak yang saya dapatkan di facebook akhirnya blognya di tutup
juga.
Kali ini karena saya punya hobby
baru yaitu merenung, merenung soal hidup, hidup orang lain, ini dan itu, banyaklah. Kadang kalo sudah merenung lama saya menulis
hasil renungan saya di dalam kepala, banyak sekali hasilnya.
Sayangnya menulis di dalam kepala itu rentan terlupakan, akhirnya supaya nggak
langsung terlupakan saya sering menulis hasil renungan saya ke social media. Satu
kalimat dua kalimat, nggak bisa terlalu banyak soalnya bisa dianggap annoying
sama orang lain. Nah akhirnya saya memutuskan buat ngeblog lagi setelah kurang
lebih 7 tahun berhenti. Kalo di blog mau nulis panjang-panjang it’s okay
lah, nobody cares, emang udah tempatnya.
Seperti awal-awal tiap membuat
blog, memilih nama blog hampir sama sulitnya seperti memilih nama karakter pada
game MMORPG atau bahkan seperti milih nama anak, mau yang unik tapi bingung, takut jatuhnya malah aneh. Lama mikir terpilihlah nama “Abaikan
Saja Ryan”, bukan karena saya alay (kalo alay mending saya milih nama
ryancelaluwdiabaikan) tapi lebih karena kalimat itu maknanya bisa berbeda bila saya ucapkan
sendiri dan ketika orang lain yang mengucapkannya, diberi intonasi pun bisa
punya banyak arti.
Selanjutnya milih widget buat di
pasang di blognya, terpilihlah dengan sangat cepat yaitu instagram dan twitter, maklum lah soalnya diriku masih kejar followers, bisa di cek pada bagian kanan blog. Dan voilĂ blognya hampir siap, tadi itu
ibarat baru garnishnya berarti sisa main foodnya atau postingannya. Well, thanks to
my brain I already finished one post, you can check it below.
Dan terakhir, berdoa dalam hati mudah-mudahan kali ini bukan karena sok-ide dan
bisa tahan lama.
See You~